Reportase: Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
SERANG | Kabarexpose.com —
Koordinator Pengendali Taktis Operasi Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Serang, Joni Efendi, kepada wartawan, pada Kamis (5/12/2024), menegaskan, Kabupaten Serang yang memiliki 29 kecamatan berada di wilayah dengan potensi bencana cuaca ekstrim. Seperti angin puting beliung, longsor dan banjir. Namun, menurutnya, tahun ini ada kemajuan signifikan dalam upaya penanganan bencana.
“Sejak awal tahun, pemerintah daerah bersama pemerintah pusat telah berhasil mengurangi resiko banjir yang sering melanda beberapa wilayah, termasuk Pabuaran. Untuk saat ini, kami belum menerima laporan terkait banjir di wilayah – wilayah tersebut,” jelas Joni Efendi di kantor BPBD Kabupaten Serang,
Joni menjelaskan, faktor cuaca ekstrim seperti hujan menjadi pemicu bencana alam, yang sering diperburuk oleh faktor manusia, seperti pengelolaan lahan yang buruk dan kurangnya resapan air. Di Kabupaten Serang, sejumlah wilayah di bagian timur sering kali terdampak banjir karena adanya aliran sungai besar, seperti Sungai Ciujung, Cibuyan, dan Rawadanau, yang melintasi daerah tersebut.
“Upaya normalisasi sungai yang dilaksanakan oleh pemerintah tahun lalu membuahkan hasil. Beberapa kecamatan yang sebelumnya sering terendam banjir, seperti Tunjung Teja, Pamarayan dan Cikeusal, hingga saat ini belum ada laporan banjir. Kami terus memantau kondisi bendungan dan pintu irigasi yang mengatur aliran air,” ungkapnya.
Terkait dengan penggunaan dana darurat, Joni menjelaskan bahwa bantuan tidak dapat langsung diberikan tanpa memenuhi prosedur yang berlaku. “Ada mekanisme yang harus dipenuhi, seperti keputusan kepala daerah dan verifikasi terkait bencana yang terjadi. Kami tidak bisa sembarangan menggunakan dana darurat tanpa memenuhi aturan yang ada,” tuturnya.
Joni juga menambahkan bahwa dalam menghadapi bencana, BPBD bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan masyarakat, untuk melakukan verifikasi dan koordinasi. “Kami selalu melakukan asesmen terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memberikan bantuan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Selain itu, BPBD Kabupaten Serang juga terus melakukan evaluasi terhadap penanganan bencana yang sudah dilakukan. “Evaluasi ini melibatkan semua pihak, baik internal BPBD maupun eksternal seperti masyarakat dan pemerintah daerah. Hasil evaluasi ini menjadi dasar untuk meningkatkan kesiapsiagaan di masa depan,” kata Joni.
Sebagai upaya mitigasi bencana, BPBD Kabupaten Serang bersama instansi terkait juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrim. “Masyarakat harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, seperti memastikan pohon – pohon yang berpotensi membahayakan segera ditebang,” tambahnya.
Joni berharap agar seluruh elemen masyarakat termasuk pemerintah, swasta dan masyarakat umum, dapat bersinergi dalam upaya mitigasi bencana.
“Bencana adalah urusan bersama. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat mengurangi risiko bencana dan membangun daerah yang lebih siap menghadapi ancaman bencana di masa depan,” tutupnya.
Dengan peningkatan kesiapsiagaan dan koordinasi yang semakin baik, diharapkan Kabupaten Serang bisa menjadi daerah yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam di tahun – tahun mendatang.