Annisa M. A Mahesa : “Sekolah Tani Sebagai Solusi untuk Regenerasi Petani di Banten”

Reportase : Yuyi Rohmatunisa

Pemimpin Redaksi :  Hairuzaman

SERANG | Harianexpose.com —

Ketua DPD Banten Pemuda Tani Indonesia, Annisa M. A Mahesa, bersama Sekretaris Eko Noviyadi, saat wawancara dengan wartawan Yuyi Rohmatunisa, di Gedung Graha Mahesa. pada Sabtu (14/12/2024).

Dalam kesempatan itu, mereka memaparkan berbagai program unggulan dari Pemuda Tani Indonesia, salah satunya adalah Sekolah Tani yang bertujuan untuk mencetak petani milenial yang lebih profesional dan siap menghadapi tantangan di sektor pertanian.

Pemuda Tani Indonesia, yang sudah lama terbentuk dan mengalami pergantian kepemimpinan, saat ini dipimpin oleh Ketua Umum Budi Satrio Dijiwandono. Di DPD Banten, kepemimpinan dipegang oleh Annisa M. A Mahesa. Sekolah Tani merupakan salah satu program strategis yang diluncurkan untuk memberikan pemahaman kepada anggota Pemuda Tani terkait visi – misi serta cara berorganisasi.

“Sekolah Tani bukanlah sebuah organisasi, melainkan salah satu program kerja kami yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang pertanian kepada pemuda yang tertarik bergabung,” ujar Annisa.

Sekolah Tani juga dirancang untuk membantu para peserta memahami pentingnya berperan aktif dalam mewujudkan swasembada pangan, yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Presiden Indonesia. Annisa menekankan bahwa sektor pertanian, meskipun masih menghadapi banyak tantangan, menyimpan potensi besar yang perlu dikembangkan terutama oleh generasi muda.

“Kami ingin mengedukasi mereka bahwa menjadi petani milenial bukan hanya soal mencangkul di sawah. Teknologi pertanian modern seperti urban farming, hidroponik, akuaponik, dan aeroponik juga dapat menjadi alternatif menarik,” tambahnya.

Program Sekolah Tani ini juga mencakup pelatihan rutin baik secara tatap muka maupun melalui platform online seperti Zoom. Eko Noviyadi, Sekretaris DPD Banten, menjelaskan bahwa selain pendidikan, Pemuda Tani Indonesia juga berkomitmen untuk membantu anggota dalam mengakses permodalan untuk mendukung kegiatan pertanian.

“Kami sedang membuka komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk perbankan dan OJK, untuk memperluas akses permodalan bagi para petani muda,” jelas Eko.

Selain itu, Pemuda Tani Indonesia Banten juga bekerja sama dengan dinas terkait dan Kementerian Pertanian untuk menyediakan alat produksi pertanian yang lebih efisien. Pengurus juga berfokus pada isu distribusi benih dan pupuk, dengan harapan agar subsidi dapat menjangkau masyarakat secara merata. Dalam rangka meningkatkan produktivitas, mereka juga tengah berkoordinasi untuk mengoptimalkan lahan-lahan terlantar di Banten.

Tantangan utama dalam program ini menurut Annisa, adalah perubahan pola pikir generasi muda yang lebih memilih pekerjaan kantoran ketimbang menjadi petani.

“Kami perlu merubah mindset mereka, bahwa sektor pertanian memiliki banyak potensi dan peluang bisnis yang menguntungkan,” tegasnya. Pemuda Tani Indonesia Banten berkomitmen untuk terus mengedukasi dan memberikan contoh nyata tentang keberhasilan di dunia pertanian.

Dalam jangka panjang, Pemuda Tani Indonesia Banten berharap dapat menambah jumlah pelaku tani muda yang lebih produktif dan terampil, serta berkontribusi dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia. “Kami akan terus memperjuangkan regulasi yang mendukung sektor pertanian, serta memberikan ruang yang lebih besar bagi petani muda untuk berkembang,” tutup Annisa.

Dengan berbagai program yang telah direncanakan, Pemuda Tani Indonesia siap membawa sektor pertanian di provinsi Banten. Menuju era baru, dengan regenerasi petani milenial sebagai tonggak utama dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top