Reporter : Ading Naluri.
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.
Pandeglang | Harianexpose.com —
Aksi pemblokiran jalan rusak yang dilakukan warga Desa Sampang Bitung, Kecamatan Jiput, KabupatenPandeglang, akhirnya resmi dibuka kembali. Hal ini menyusul adanya kejelasan dari pihak Pemerintah Kecamatan Jiput dan Pemerintah Desa Pamarayan terkait rencana pembangunan jalan.
Pembukaan blokade jalan itu dilakukan secara bersama oleh warga dan pihak Polsek Jiput, pada Senin (16/6/2025). Hal ini menyusul hasil musyawarah yang digelar antara perwakilan warga, pihak kecamatan, dan pemerintah desa,. Dimana akhirnya menghasilkan kesepakatan bahwa perbaikan jalan akan dilaksanakan pada awal tahun 2026 melalui Dana Desa tahap pertama.
Diketahui, warga sebelumnya melakukan pemblokiran jalan sebagai bentuk protes terhadap kerusakan infrastruktur jalan yang telah lama dibiarkan tanpa penanganan, sehingga menghambat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
“Pembangunan jalan bukan hal yang mudah tapi harus melalui proses. Kami mohon kesabaran. Insya allah, awal tahun 2026 kita prioritaskan untuk dibangun,” ungkap Oman Kades Pamarayan saat musyawarah.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Sampang Bitung menyambut baik hasil musyawarah tersebut
“Kami akhirnya membuka blokade jalan lantaran sudah ada kejelasan dari pemerintah bahwa jalan ini akan dibangun awal tahun 2026. Kami berharap janji ini benar-benar ditepati,” terang Lukman, salah satu tokoh masyarakat Desa Sampang Bitung.
Kapolsek Jiput melalui Kanit Binmas Polsek Jiput, Ervan Pratama yang turut hadir dalam proses pembukaan blokade jalan menyatakan, apresiasi kepada warga yang tetap menjaga kondusifitas selama aksi berlangsung dan telah membuka blokade jalan kembali dengan kesadaran bersama.
“Kami berharap semua pihak terus berkomunikasi dengan baik. Aspirasi masyarakat penting. Akan tetapi, kita juga harus menjaga ketertiban umum,” ujar Kanit Binmas Polsek Jiput.
Camat Jiput, Ade Juliansyah, mengatakan, proses perbaikan jalan memang membutuhkan waktu perencanaan. Namun, pihaknya berkomitmen memastikan pembangunan jalan tersebut menjadi prioritas pada tahun 2026 melalui Dana Desa Pamarayan.
Dengan dibukanya kembali akses jalan, aktivitas warga pun kembali berjalan normal. Warga berharap pemerintah benar-benar bisa merealisasikan janji pembangunan jalan agar tidak terjadi aksi serupa di masa mendatang.