Tangerang, Harianexpose.com –
Pembangunan SMPN 3 Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, diduga kuat mengabaikan keselamatan kerja (K3). Pekerjaan pengecoran seakan nyaris tidak memperdulikan akan keselamatan kerja serta tidak adanya sefti
Padahal, sejatinya ketika pengerjaan proyek bangunan SMPN 3 Sepatan itu sangat berisiko bagi keselamatan para pekerjanya. Apalagi di saat pandemi Covid-19, para pekerja seharusnya tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Ketika dikomfirmasi Harianexpos.com, .salah satu kepala tukang, Naseh, Selasa (11/11), mengatakan. namanya juga petukang, padahal sudah dibelikan sepatu bot sama helm. Tapi mereka tidak mau memakainya.lanja
Menurut Naseh, anggaran untuk K3 itu terbilng cukup kecil. Sehingga jadi bingung untuk belanja kebutuhan K3. “Harga sepatu bot saja sudah seratus ribu lebih. Saya beli sebanyak 12 pasang, belum lagi buat keperluan yang lainnya,” ujarnya.
Ketika Harianexpise. com, mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala SMPN 3 Sepatan, namun ia berkelit pihaknya baru datang dan belum melihat.
Ditempat terpisah, LSM Gemma Banten, Gunawan, mengungkapkan, pihaknya sangat menyayangkan dengan pekerjaan yang minim dengan K3. Selain itu, bahan-bahan untuk cor-nya juga terbilang encer sekali serta wayermaesnya tampak sudah karatan dan amat tipis.
Hal itu, sambung dia lagi, seakan pekerjaan proyek menjadi tidak maksimal. Untuk ketebalannya diperkirakan kurang dari 7 Cm dan tidak ada pelaksana lapangan. Pekerjaan seakan terlihat asal jadi. Bahkan, para pekerjanya juga tidak ada yang mengawasi.
“Proyek tersebut lemah akan pengawasan. Karena itu, kami berharap kepada pihak terkait agar bertindak tegas kepada pelaksana proyek yang mengabaikan keselamatan kerja. Apalagi ketika pandemi Covid-19 ini. Lemahnya pengawasan akan berdampak fatal pada pembangunan yang pada akhirnya kualitas pekerjaan tidak akan maksimal. (Agus).
