Terlena Dalam Pelukan Arwah Penasaran (Bagian 2)

Pengantar Redaksi.

Cerita misteri kali ini lebih menarik dan menyeramkan lagi. Pasalnya, terlalu terlena dalam pelukan arwah yang penasaran. Redaktur Harianexpose.com,Sudana Sukanta, menyajikan cerita misteri ini secara bersambung. Berikut ini petikannya.

SERANG,  Harianexpose.com

Setelah melapor pada penjaga pintu gerbang makam, aku pun melangkah dengan santai memasuki kawasan makam. Areal pemakaman itu cukup luas sekitar 2 hekatre. Namun, masih banyak tanah yang kosong, Dengan sikap sebagai peziarah, aku pun bergerak perlahan-lahan mengitari areal pemakaman, Sambil pandanganku tak lepas memperhatikan setiap orang, terutama wanita.

Ketika langkahku sampai pada deretan terahir makam yang kulewati, tiba tiba saj pandanganku tertuju pada sosok seorang gadis yang tengah asyik berdoa disisi pusara. Langkahku pun terhenti seketika melihat profil gadis yang begitu anggun itu.

Gaun putih yang membalut tubuhnya yang ramping dengan jilbab merah muda menutup kepalanya, membuat wajahnya demikian cantik.
Siapa gerangan gadis itu ? Dalam hatiku bertanya-tanya sambil melirik orang di sekitar. Aku pun beranjak mendekatinya, sementara dia telah selesai berdo’a sambil mengusapkan kedua telapak tangan ke wajahnya.

Assalamu’alaikum, sapaku. Seketika dia berdiri lalu menoleh pelahan ke arahku,
Wa’alaikumsalam sambutnya dengan suara lembut dan diiringi ulasan senyum..

“Maaf, kalau saya mengganggumu kataku memberanikan diri.
“Oh, tidak,” ujarnya. Aku pun lantas mengajaknya berkenalan. Dia lalu menyambut salamku dengan tak ragu sembari menyatakan namanya Aryanti. Sendirian ?, tanyaku untuk menciptakan keakraban.

” Ya, seperti yang anda lihat,” balasnya dengan tatapan mata teduh dan mengguncang iman. Oooh, kalau begitu sama juga dengan saya, boleh.

Boleh saya temani, candaku.. Boleh juga kalau mau, sahutnya bersahabat. Suatu permulaan yang baik, pikirku pantang dia kulepaskan mumpung ada kesempatan, Siapa tahu dia jadi pacarku. Keakraban pun ahirnya terjadi dengan mesra.

Setelah kami jalan-jalan mengitari areal makam itu, tak lama lalu petang pun tiba, Saatnya mengantar pulang Aryanti. Siapa tau dia tidak menolak, pikirku.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top