Terkait Statment Uteng, Warga Ragukan Uang Suap Mengalir ke Walikota Cilegon

CILEGON, Harianexpose.com

Sejumlah masyarakat di Kota Cilegon, meragukan kebenaran pernyataan tersangka kasus dugaan suap parkir, Uteng Dedi Afendi, tentang uang suap yang mengalir ke Walikota Cilegon Helldy Agustian. Uteng menyebut uang hasil suap itu mengalir ke Walikota Cilegon, Helldy Agustian, dengan kemasan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp.20 juta.

Hal itu disampaikan Uteng, ketika menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Serang. Masyarakat meragukan kebenaran statment tersebut. Karena berdasarkan pemberitaan dan informasi yang beredar, kasus suap terjadi pada Juli 2020. Sedangkan saat itu, Helldy Agustian belum menjabat sebagai Walikota Cilegon dan masih aktif di dunia bisnis serta statusnya baru sebatas Calon Walikota Cilegon.

“Setahu saya, Pilkada itu Desember 2020, sedangkan suap itu berlangsug bulan Juli 2020. Jadi jelas, kasus itu terjadi sebelum  Helldy jadi Walikota Cilegon,” ujar M.R. Baidullah, warga Kebon Dalem, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, pada Sabtu (11/12/2021).

Warga yang akrab disapa Baid, yang membuat ia semakin ragu adalah Helldy baru dilantik menjadi Walikota Cilegon pada Februari 2021. Sehingga, dari saat terjadinya suap hingga Helldy resmi menjadi Walikota Cilegon berjarak kurang lebih tujuh bulan. Rentang waktu itu dinilai sangat jauh. “Jadi kalau Helldy terlibat, apa kewenangan beliau saat itu dan apa pula kapasitasnya. Jadi walikota saja belum. masih jualan mobil, kok bisa ngatur parkir,” tandasnya.

“Saya percaya orang Cilegon sudah cerdas, tahu yang benar dan yang salah,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Suhandi. Warga Jombang, Kota Cilegon,  itu meragukan kebenaran pernyataan Uteng dan terkesan hal itu dipaksakan. “Kalau kita lihat dari kronologi runtutan terjadinya suap itu, ini seperti dipaksakan. Hal ini dipaksakan agar seolah-olah Helldy terlibat,” katanya.

Soal THR, lanjut Andi, lebaran Idhul Fitri 2021 pada bulan Mei, artinya, terdapat selisih waktu kurang lebih selama 10 atau 11 bulan dari Uteng menerima suap. Andi meragukan Uteng menyimpan uang selama ini hanya demi memberikan uang tersebut ke Helldy.” tukasnya.

“Jadi, dari semua ini sangat jelas dipaksakan, seolah-olah Helldy terlibat. Padahal tidak ada kaitannya sama sekali,” kilahnya.

Andi berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi isu-isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya agar Kota Cilegon tetap kondusif. Kita hormati proses hukum yang sedang berjalan,” bebernya.

Reportase : Babay S.

Editor In Chief : Hairuzaman.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top