Jagung Bakar Gunung Curi Lebak, Jajanan Cita Rasa Kuliner Nusantara

LEBAK, Harianexpose.com

Sejak lama wilayah Banten Selatan dikenal memiliki keberagaman yang kuat. Tak hanya terkait kultur dan bahasanya saja, akan tetapi juga soal keragaman kuliner yang bermacam-macam dari wilayah selatan Kabupaten Lebak. Hal itu begitu melekat dalam kehidupan sosial masyarakatnya.

Para sosiolog dan ahli gizi mendapatkan penemuan yang menyebutkan bahwa faktor kultur dinilai sangat mempengaruhi dalam pembentukan pola konsumsi dan kebiasaan menu makanan di suatu daerah.

Selain kebudayaan, pola makanan atau kuliner nusantara juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Dimana kemudian akan mempengaruhi hasil pertanian dan perkebunan. Sebagai contoh, saat ini yang sedang trend kuliner jajanan yang setahun sekali muncul di tengah-tengah masyarakat adalah jagung muda bakar yang berada di Gunung Curi, Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Jajanan yang hanya setahun sekali bisa kita temui itu ramai dikunjungi para wisatawan, terutama wisatawan domestik. Begitu pula  dengan makanan khas ini sudah dijadikan sebagai tradisi jajanan tahunan.

Salah seorang warga Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, Iyon, kepada awak media, Senin (13/12/2021), mengatakan, pihaknya datang ke tempat ini hanya sekedar jalan-jalan untuk mengusir rasa penat. “Alhamdulillah, di tempat ini disuguhi suasana yang indah. Termasuk suguhan makanan jagung muda bakar. Tak ayal, sehingga terasa senang dan bahagia. Jajanan khas ini kendati adanya hanya setahun sekali, namun bisa menjadi magnet bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini,” terangnya.

Di tempat terpisah, warga Bayah, Astri, menuturkan, tempat ini sangat strategis dan nyaman untuk jalan-jalan sambil menikmati keindahan panorama alam. Kendati hanya sebatas menikmati gurihnya jagung muda bakar, akan tetapi menjadi salah satu magnet untuk menarik wisatawan luar. “Harapan saya kepada pemerintah agar memperhatikan dalam bidang seperti ini terutama masalah pertanian. Sehingga para petani yang ada di wilayah Bayah, bisa mandiri dengan usahanya,” bebernya.

Reportase : Ahmad Abdul Rohim.

Editor In Chief : Hairuzaman.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top