Kota Serang, Harianexpose.com –
Santri itu diharapkan tidak hanya belajar tentang ilmu agama Islam saja, melainkan juga harus dibekali ilmu pencak silat dan pemerintahan. Hal ini ditegaskan Wali Kota Serang, H. Syafrudin, S.Sos, M.Si, ketika memberikan sambutan pada acara Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H, bertempat di Pondok Pesantren Daar El Ihsan Ashiddiqiyah, Cipare, Kota Serang, pada Selasa (15/3/2022).
Menurut Syafrudin, dulu para pejuang asal Banten, selain mempelajari ilmu agama Islam, mayoritas mereka juga mempunyai ilmu pencak silat seperti, KH. Yasin Beji, KH. Wasid yang terkenal dengan “Geger Cilegon” (1888) dan Brigjen KH. Syam’un, yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Serang dan pendiri Yayasan Al-Khairiyah Citangkil Kota Cilegon.
Syafrudin menuturkan, para pejuang Banten itu ketika melawan kolonial Belanda tidak menggunakan senjata. Akan tetapi, mereka hanya berbekal bambu runcing untuk melawan bangsa penjajah. “Dengan berbekal ilmu pencak silat dan bambu runcing itu, para pejuang Banten itu akhirnya bisa mengusir kaum penjajah,” tandasmya.
Sebelumnya, Pimpinan Ponpes Daar El Ihsan Ashiddiqiyah Cipare, Kota Serang, Drs. H. Mukhriji, M.Pd, M.Si, dalam sambutannya, menjelaskan, selain menggelar peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H, Ponpes Daar El Ihsan Ashiddiqiyah Kota Serang juga mengadakan beberapa rangkaian kegiatan antara lain, khitanan massal. Ikhtifalan, nikah massal dan kegiatan lainnya.
Mukhriji menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah membangun Asrama Putri Aziziyah. Sehingga kami tengah membutuhkan dana untuk kelancaran pembangunan Asrama Putri Aziziyah tersebut.
Tampak hadir dalam acara itu, Walikota Serang, H. Syafrudin, S.Sos, M.Si, Dandim 0602/Kota Serang diwakili Kapten Roni, Camat Serang, Drs. H. Machfud, Lurah Cipare, H. Badrudin, Kepala Kemenag Kota Serang, H. Abdol Rozak, Ketua DMI Kota Serang, H. Komar, Ketua MUI Kota Serang, KH. Mahmudi, bersama unsur Muspika Kecamatan Serang lainnya
Reportase : Aliudim / Ahmadin.
Editor In Chief : Hairuzaman
