Bangka Belitung, Harianexpose.com –
Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, yang diwakili oleh Sekretaris Umum MUI Banten, H. Endang Saeful Anwar, Lc, MA, Direktur LPPOM MUI Banten, Dr. H. Rodani dan Ketua Komisi Fatwa MUI Banten, KH. Imaduddin Utsman, MA, bertolak ke Banhka Belitung, untuk mengikuti Kongres Halal Internasional (KHI) tahun 2022.
Peserta Kongres Halal Internasional tercatat sebanyak 450 orang yang meliputi, Dewan Pimpinan MUI Pusat, Pimpinan Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Komisi/Badan/Lembaga di Lingkungan Dewan Pimpinan MUI, Kedutaan Besar negara-negara sahabat, Pemerintah Provinsi Babel. DPRD Provinsi Babel dan Kabupaten/kota se-Babel, Forkominda Provinsi Babel, Ormas Islam tingkat pusat, MUI Provinsi se- Indonesia, Komisi Fatwa MUI tingkat Provinsi se-Indonesia, MUI tingkat Provinsi se-Indonesia, MUI Babel dan MUI Kabupaten/Kota se-Babel, Kementerian dan Lembaga Pemerintah, termasuk BPJPH dan KNEKS, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Dalam Negeri Majelis Ulama negara-negara sahabat, Lembaga halal luar negeri, Organisasi tingkat internasional, Perbankan syariah, Perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Pusat Halal (Halal Center).
Dalam sambutannya Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin, mengatakan, pihaknya mendorong agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen terbesar halal dunia, tapi juga harus menjadi produsen halal terbesar di dunia. Untuk menuju ke arah sana, Indonesia di dukung dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Selama ini Indonesia sudah memberikan kontribusi terhadap konsumsi halal sebesar 10 persen. Indonesia harus menjadi produsen produk-produk halal terbesar di dunia.
Menurut Wapres, hal ini didorong oleh laju pertumbuhan muslim dunia yang meningkat dan diiringi oleh pola pikir konsumen yang berubah. Karena konsumen sekarang ini semakin selektif dalam mengonsumsi makanan. Tidak hanya harus sesuatu dengan syariat, namun juga mesti sejalan dengan etika, berkualitas tinggi dan aman. Bahkan, kebutuhan semacam itu tidak hanya dituntut oleh umat Muslim, tetapi juga oleh umat non muslim.
“Hal ini menjadikan produk halal dan ekonomi syariah bersifat inklusif, tidak diperuntukkan hanya pemeluk agama Islam saja, melainkan dibutuhkan beragam kalangan,” beber KH. Ma’ruf Amin, ketika menyampaikan sambutan dalam acara Pembukaan Kongres Halal Internasional 2022 di Bangka Belitung, pada Selasa (14/6/2022).
Kegiatan Kongres Halal Internasional ini dimaksudkan bagian dari proses menuju pada penetapan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia. Dengan menjadikan halal sebagai salah satu fokus perhatian pemerintah dan para pemangku kepentingan, termasuk organisasi dan lembaga keagamaan serta kemasyarakatan. Berbagai kebijakan, regulasi, agenda kerja dan program kerja ditetapkan dan dijalankan guna memenuhi cita-cita tersebut.
Pada saat ini, ikhtiar mewujudkannya menjadi semakin kuat dan optimisme semakin tinggi dengan melihat perkembangan perekenomian global. Dalam perspektif lain, industri halal dan pariwisata halal sangat terkait dengan industri keuangan syariah. Bahkan, ketiganya merupakan satu kesatuan dalam ekonomi syariah. Untuk itu, sektor keuangan syariah hendaknya terus mengikuti dan mendukung serta mendorong pengembangan sektor industri halal dan pariwisata halal. Sehingga para pelaku di kedua sektor ekonomi ini mendapatkan akses pembiayaan yang luas.
Dijelaskan, program inkubasi di bidang halal dan pariwisata halal yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk halal dunia. Bidang pariwisata halal merupakan salah satu sektor ekonomi yang dapat dikembangkan dan menjadi andalan kini dan di masa yang akan datang. Rekonstruksi perekonomian dunia akibat melandainya Covid-19 dan pelonggaran ketentuan terkait Prokes saat ini telah mendorong ke arah pemulihan pariwisata halal atau wisata ramah muslim.
Sebelumnya, situasinya sangat kurang menguntungkan. Karena wabah Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata halal mengalami penurunan tajam pada tahun 2020. Hal itu sesuai laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) 2022. Pada tahun 2020 tersebut ketika wabah Covid-19 sedang menggila, industri pariwisata ramah muslim sangat berdampak. Terjadi penurunan hingga 70 persen pada tahun 2020. Dengan jumlah penurunan perjalanan hingga mencapai satu miliar pelancong.
Kegiatan Kongres Halal Internasional diinisiasi oleh Dewan Pimpinan MUI (MUI Pusat), Dewan Pimpinan MUI Provinsi Bangka Belitung dan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dengan mengambil tema “Akselerasi Peningkatan Kontribusi Produk Halal dan Pariwisata Halal Dalam Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Dunia. KHI 2022 ini diselenggarakan di Hotel Novotel, Provinsi Bangka Belitung dan rangkaian kegiatannya di beberapa lokasi lain di Bangka Belitung pada Selasa–Sabtu, 14-18 Juni 2022. (Hrz/Red).