JAKARTA, Harianexpose.com –
Kemenag menyampaikan hasil sidang isbat penentuan awal Zulhijjah 1443 H, yang jatuh pada Jum’at (1/7/2022). Sehingga Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu (10/7/2022).
Ada perbedaan wakttu rangkaian lebaran Haji di Arab dan Indonesia. Menanggapi perbedaan waktu ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Abdullah Jaidi, menjelaskan alasannya.
Menurut ia, Arab Saudi menetapkan hari Arafah pada tanggal 8 Juli 2022 dan Idul Adha ditetapkan pada 9 Dzulhijjah.
Abdullah Jaidi menyebut terjadi perbedaan karena pemerintah berdasarkan sidang isbat sudah menetapkan awal Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada 1 Juli 2022, dan Idul Adha pada 10 Juli 2022.
Berdasarkan perbedaan tersebut, MUI kemudian menjelaskan bahwa umat Islam yang berada di Indonesia sudah dianjurkan untuk berpuasa dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha.
Hal tersebut diucapkan oleh Abdullah Jaidi, ia juga menyebut hal itu bisa menjadi patokan umat muslim di Indonesia terkait waktu puasa Dzulhijjah 1-7 hari, dan puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah, serta puasa Arafah 9 Dzulhijjah.
“Kita ini kalau mau Puasa Arafah tanggal berapa? Karena Arafah itu adanya di sana (Arafah di Arab Saudi-red). Kenapa kita bingung? Kita ini dianjurkan puasa dari 1 Dzulhijjah sampai 9 Dzulhijjah,” kata Jaidi saat konferensi pers usai sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Rabu malam, 29 Juni 2022.
Jaidi menyebut bahwa umat muslim di Indonesia bisa menjalankan puasa hingga Sabtu, 9 Juli 2022 mendatang apabila mengikuti keputusan pemerintah yang telah menetapkan perayaan Hari Raya Idul Adha pada 10 Juli 2022.
Ketua MUI tersebut juga menjelaskan, bahwa jika terdapat perbedaan terkait ahli hisab, maka semestinya keputusan pemerintah menjadi solusi untuk ditaati terlebih dahulu. Hal itu juga sudah menjadi putusan oleh fatwa para ulama.
Jaidi juga berpesan bahwa umat muslim di Indonesia sebaiknya harus bisa saling menghormati satu sama lain terkait dengan perbedaan jatuhnya perayaan Hari Raya Idul Adha di tahun ini. Hal tersebut dikarenakan pada tahun ini, terjadi perbedaan antara pemerintah dengan PP Muhammadiyah.
Seperti diketahui bahwa PP Muhammadiyah sendiri menetapkan perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah pada hari Sabtu, 9 Juli 2022. Hal tersebut berbeda dengan tanggal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (Hr/Red).