Ketika Mimpi (Bukan) Hanya Biunga Tidur

Oleh : HAIRUZAMAN

(Penulis Buku dan Praktisi Pers)

 

Judul Buku : Mulai dari Mimpi        Penulis : Saiful Falah.                        Penerbit : Republika.                      Cetakan  : I, November 2022.              Tebal : viii + 159 halaman.                      ISBN : 978-623-279-158

Buku ini siap menemanimu menggapai mimpi. Jadi, silahkan untuk bermimpi. Jangan takut untuk bermimpi setinggi langit sekalipun.

Impian tidak mengenal batas. Siapa saja boleh bermimpi. Siapa pun bisa bermimpi menjadi apa atau memiliki apa.

Banyak contoh pemimpi yang berhasil mewujudkan impiannya. Padahal saat dia bermimpi, jarak antara dirinya dan impian tersebut sangat jauh.

Memang, merealisasikan impian tidak semudah bermimpi. Banyak halangan dan rintangan di sepanjang jalan. Cobaannya begitu berat, bisa datang bertubi-tubi. Tapi kamu tidak sendiri

Buku Mulai dari Mimpi, Setiap Pemimpi Harus Memiliki Jiwa Pejuang

Buku dengan cover layang-layang yang tengah melayang di atas langit biru ini merupakan buku motivasi bagi para pejuang mimpi. Mengajak kepada pelaku mimpi untuk mewujudkan mimpinya hingga menjadi kenyataan. Menggiring kita sebagai pembaca akan kesadaran bahwa kesuksesan hari ini merupakan impian masa lalu.

Jika ingatan kita dibawa ke peristiwa sejarah pada ratusan tahun silam, kita teringat bagaimana Portugis menjajah bumi pertiwi, dilanjut oleh Belanda, kemudian disusul Inggris, lalu diakhiri oleh Jepang.

Sejak itu masyarakat nusantara disadarkan oleh Pattimura, Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Kartini, Dewi Sartika, Pangeran Diponegoro, serta tokoh-tokoh lainnya, bahwa tanah air sedang dijajah. Lalu dari kesadaran tersebut, muncullah keinginan atau mimpi.

Masyarakat nusantara bermimpi menjadi bangsa yang merdeka. Didukung oleh pemuda, mimpi tersebut diwujudkan lewat deklarasi. Satu bangsa Indonesia. Satu tanah air Indonesia. Satu bahasa Indonesia. Impian yang dideklarasikan tersebut menjadi mantra, mengalir di pembuluh darah, mengisi tulang sumsum, lalu menjadi napas kehidupan.

Sehingga, berkat kegigihan dan perjuangan tanpa henti itu, mimpi menjadi kenyataan.

Demikianlah isi buku ini; membimbing para pejuang mimpi untuk menjadi kenyataan. Penulis menyampaikan bahwa mimpi itu gratis. Negara tidak pernah menarik pajak untuk mimpi. Siapa saja boleh bermimpi. Satu, boleh; dua, silahkan; tiga pun, tidak apa-apa. Kalau ada yang mau bermimpi lebih dari tiga pun tidak ada larangan.

Mimpi itu tidak dibatasi. Siapa pun bisa bermimpi menjadi apa atau memiliki apa. Putra seorang pekerja di desa boleh bermimpi menjadi jenderal bintang empat. Putri seorang petani bisa bermimpi menjadi dokter. Silahkan bermimpi. Jangan takut, meski setinggi-tingginya.

Sebagai buku motivasi, penulis tiada henti memotivasi pembaca untuk mewujudkan mimpi mereka. Banyak contoh pemimpi yang bisa meraih mimpinya. Padahal saat ia bermimpi, jarak antara dirinya dan mimpi tersebut sangat jauh. Para pemimpi itu tidak pernah takut. Mereka selalu meyakini, suatu hari nanti mimpi itu pasti terbeli. Meski banyak orang mencaci, mereka tidak peduli.

Penulis juga menyarankan agar pemimpi harus memiliki jiwa pejuang, tidak patah arang. Terus berjuang mewujudkan mimpinya. Sebab, saat mimpi terwujud, para pencaci akan diam seribu bahasa.

Setiap lembar pada buku setebal 159 halaman ini tidak lepas dari kata motivasi untuk memproklamirkan mimpi. Mimpi, usaha dan do’a merupakan tiga hal yang tidak boleh lepas dari pejuang mimpi. Selama masih memiliki hasrat untuk meningkatkan kualitas hidup, selama masih giat belajar menambah ilmu, selama masih sanggup bekerja keras, selama masih percaya pada kekuatan do’a, tidak ada mimpi yang tidak bisa diraih.

——————————

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *