Memasuki bulan Rabiul Awwal 1445 H/2024l3 M, seperti biasanya umat Islam mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, Nabi Muhamnad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal.
Maulid Nabi Muhammad SAW ialah sebuah peristiwa peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal dalam kalender Hijriah. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebagai implementssi dan bentuk cinta kasih umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. Umat Islam yang tersebar di seluruh belahan dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh suka cita, termasuk di Indonesia.
Bagi umat Islam di Indonesia, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu moment yang penting. Menariknya, di setiap daerah moment peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan masing-masing sesuai dengan tradisinya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sebatas sebagai rutinitas atau seremonial belaka, Akan tetapi. terdapat nilai yang sangat penting yang terkandung di dalamnya untuk diaplikasikan oleh umat Islam dalam praktik kehidupan sehari-hari. Peringatan Maulid Nabi merupakan wujud rasa syukur dan kegembiraan unat Islam atas kelahiran Nabi Muhamnad SAW sebagai teladan bagi unatnya.
Peringatan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW, ternyata bukanlah suatu tradisi yang ada ketika Rasulullah SAW, ketika masih hidup. Sebagian sumber menjelaskan orang yang pertama kali menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi adalah Malik Mudhaffar Abu Sa’id Kukburi. Sementara itu, sebagian pendapat lainnya menyebutkan Shalahuddin Al-Ayyubi yang pertama kali melakukan peringatan Maulid Nabi. Adapun versi lain menyebutkan kemunculan Maulid Nabi terjadi pada masa Dinasti Daulah Fathimiyah di Mesir pada akhir abad ke-4 Hijriyah atau 12 Masehi.
Maulid Nabi berasal dari dua kata bahasa Arab yakni, Maulid dan Nabi, kata Maulid memiliki makna yang sama dengan kata milad yang berarti “lahir” atau “kelahiran”, dan Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammmad SAW. Berdasarkan dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa Maulid Nabi sebagai kegiatan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dengan mengenang kembali sejarah dan perjuangan Rasulullah SAW.
Ketika mengadakan acara Maulid Nabi, tentu sangat banyak makna yang dapat diambil untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja terkait 4 sifat terpuji yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW yakni shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah.
Shiddiq memiliki arti jujur. Sikap ini adalah sebuah sikap esensial yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sebab, kejujuran merupakan sebuah modal utama untuk dapat dipercaya satu sama lain. Kedua adalah amanah yang berarti dapat dipercaya. Selain memiliki sifat jujur, seseorang harus berusaha agar dirinya dapat dipercaya dalam mengemban suatu tugas. Sifat amanah yang dimaksud adalah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab.
Sementara itu, sifat yang ketiga adalah tabligh berarti menyampaikan. Seseorang harus dapat menyampaikan amanah yang diberikan kepada orang yang berhak menerima amanah tersebut. Keempat, fathonah yang berarti cerdas. Cerdas bukan berarti terkait pembelajaran akademik saja, tetapi juga tentang cara seseorang untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada di dalam hidupnya, atau terkait mencari solusi yang tepat terhadap sebuah masalah yang sedang dihadapinya.
Selain meneladani sifat Nabi Muhammad saw di atas, masih terdapat banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk merealisasikan makna Maulid Nabi dalam kehidupan. Bershalawat juga merupakan hal penting sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan bershalawat, seseorang akan mendapatkan berbagai kemuliaan seperti dijanjikan pahala berlipat oleh Allah SWT, diangkat derajatnya, bahkan Allah SWT menjanjikan akan mengumpulkan orang yang gemar bershalawat bersama Nabi Muhammad SAW di surga. Kemuliaan itu dapat diraih dengan sangat mudah, yang terpenting adalah niat agar dapat selalu bershalawat di setiap waktu yang ada.
Makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang tak kalah pentingnya ialah melestarikan ajaran serta misi perjuangan Nabi Muhammad SAW, termasuk para Nabi sebelumnya. Rasulullah SAW telah mengerahkan seluruh jiwa raga dan hartanya demi menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umatnya. Rasulullah SAW juga mewariskan Al-Qur’an dan sunnah Nabi sebagai pedoman hidup agar terhindar dari kesesatan.
Karena itu, hal yang saat ini harus dilakukan oleh umat Islam adalah memperdalam ajaran Islam sebagai bekal untuk menjawab persoalan rumit yang bermunculan dalam kehidupan agar terhindar dari tipu daya kenikmatan sesaat yang akan menjerumuskan diri pada siksa api neraka. **