Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Saat ini eksistensi Warung Madura bertebaran hampir di setiap sudut kota di seluruh Indonesia. Tentu saja fenomena tersebut begitu melegakan hati. Pasalnya, fenomena Warung Madura merupakan sebuah fakta bahwa eksistensi UKM tak tergerus oleh maraknya retail modern sekelas Indomart, Alfamart, Alfamidi dan yang sejenisnya.
Warung Madura ialah contoh UKM yang tahan banting dan berani bersaing secara sehat dengan retail raksasa sekelas Indomart dan Alfamart. Bahkan, Warung Madura belakangan ini diminati oleh masyarakat konsumen. Warung Madura hampir melayani semua kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat konsumen. Tak pelak lagi, akibatnya masyarakat konsumen pun banyak yang berburu kebutuhan pokok sehari-hari di Warung Madura
Menariknya manajemen Warung Madura mampu membuat image kepada masyarakat konsumennya. Pasalnya, Warung Madura selalu buka 24 jam setiap harinya. Sehingga kapan saja, apabila masyarakat konsumen akan berbelanja bisa dilayani. Hal inilah yang membedakan dengan retail raksasa sekelas Indomart dan Alfamart.
Dari segi harga pun Warung Madura masih dibawah harga retail raksasa Indomart dan Alfamart. Karuan saja sehingga masyarakat konsumen banyak yang berburu kebutuhan pokoknya ke Warung Madura. Keberadaan Warung Madura telah mendapatkan tempat di hati masyarakar konsumen dan mampu bertahan seiring ketatnya persaingan di dunia usaha di bidang retail.
Satu lagi, Warung Madura mampu membentuk image publik seperti rumah makan Padang dan Warung Yegal (Warteg), yang lebih dulu beroperasi serta mampu bertahan sampai sekarang. Sebab, masyarakat konsumen pun tak sulit untuk mencari rumah makan Padang atau Warteg yang bertebaran hampir di aetiap sudut kota di seluruh Indonesia dengan harga yang murah.
Sejatinya pemerintah harus melakukan intervensi dan sekalligus melindungi keberadaan UKM. Sehingga usaha kecil dan mikro terus tumbuh seiring dengan pesatnya retail raksasa sekelas Indomart dan Alfamart yang harganya terbilang selangit. *”
