Reportaze : Sukri. Editor In Chief : Hairuzaman.
Pandeglang – Harian Expose.com |
Umed seorang buruh tani sampai saat ini belum bisa untuk membangun rumah tempat tinggalnya. Rumah Umed tampak rapuh dan nyaris roboh lantaran dimakan usiia. Tak ayal, Umed pun merasa sedih dan terharu, ketika disambangi awak media, di Kampung Kadumalati RT.014/RW 006 Desa Kadumalati, Kecamatan Sindang resmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Selasa (7/5/2024).
Di kediamannya yang rapuh dan nyaroh roboh itu, Umed dan keluarga hidup dengan pendapatan yang serba pas-pasan. Padahal Umed harus membesarkan dua orang anak-anaknya. Tak pelak lago, akibatnya Umed tak mampu untuk membangun rumahnya yang tak layak huni tersebut.
“Iyeu geh istri abdi nuju usaha ka Jakarta tos lebaran menang saminggu. Berangkat kuli jadi pembantu . Sugan bae kapeser asbes jeung kayuna. Oge jeng pakuna,” (ini juga istri saya lagi usaha ke Jakarta, sudah lebaran lewat seminggu. Berangkat kerja jadi pembantu. Semoga saja bisa beli asbes dan kayunya. Termasuk dengan pakunya-Red),” tuturnya dalam bahasa Sunda.
“Terkait program bantuan pemerintah baik itu Program Keluarga Harapan !PKH) maupun Bantuan Langsung Tunai !BLT ) hanya pernah mendapatkan dua kali. Itu pun sudah cukup lama. Sejak itu belum pernah mendapatkan lagi ,” ujarnya.
Dkduga kuat Kepala Desa Kadumalati dan pegawainya tidak pernah memperhatikan warganya. Termasuk pendamping PKH. Hal yang sama diduga tidak bisa bekerja, termasuk Tenaga Kerja Sosial Kecamatan tidak bekerja
Umed merupakan warga Desa Kadumalati yang benar-benar layak untuk mendapatkan bantuan program pemerintah. Baik itu PKH maupun BLT dan juga( Rutilahu.
Saat ini rumah milik Umed terlihat berada persis di pinggir jalan tampak nyaris roboh. Khawatir ada angin kencang, Umed dan juga anak-_anaknya ketika tertidur nyenyak, lalu tertimpa reruntuhan rumahnya yang roboh
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang supaya turun langsung ke bawah. Jangan hanya duduk-duduk santai di kantor. Coba lihat rakyatnya menangis. Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita, Camat, TKSK dan raja-raja kecilnya untuk bisa turun dan melihat langsung warganya. Pasalnya, seolah-olah Umed dan keluarganya terisolir.