Jalan di Desa Parung Kujang Persis Kubangan Kerbau

 

Reportase : Nono / Sukardi.                  Editor In Chief : Hairuzaman.

LEBAK – Harian Expose.com|

Jalan poros desa di Deda Parung Kujang, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, yang meliputi 4 kampung antara lain,  Kampung Pasirgadung, Ciharasas, Cijengkol dan Kampung Kebon Cau,  menuju pusat Pemerintahan Kecamatan Cileles, saat ini kondiai persis kubanngan kerbau. Pasalnya, jalan poros desa  sulit untuk dilalui kendaraan roda dua malun roda empat. Namun, kondisii jalan yang rusak berat itu dibiarkan terlantar oleh Pemerintah Desa Parung Kujang.

Ketika dikonfirmasi via WhatsApp, terkait jalan yang kondisinya rudak parah dan tidak dibangun, Kepala Desa Parung Kujang, Heri, mengatakan, jalan tersebut sudah diajukan ke Pemda Kabupagen Pandeglang. Bahkan sudah masuk di Musrenbang. Mudah-mudahn tahun ini dibangun oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Di sisi lain banyak warga mengeluhkan tidak adanya perhatian dari Pemerintah Desa Paryng Kujang. Tak ayal, jalan poros desa itu saat ini kondisinya hingga semakin rusak parah dan bergelombang

Salah satu tokoh pemuda dan pegiat sosial sekaligus Wakil Netua Dewan Pengurus Daerah Jawara Banten Bersatu (JBB) Kabupaten Lebak, Asma Sutisna S.Pd, menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan kinerja Kepala Desa Parung Kujang tersebut. Karena caranya membangun kurang memperhatikan skala prorita.

“Sebab, jalan lintas itu merupakan akses satu-satunya sebagai urat nadi perekonomian masyarakat. Termasuk anak-anak untuk sekolah melalui jalur ini. Sejak dipimpin okeh Kades yang baru ini belum sama sekali ada perhatian dari pemerintah desa setempat. Bahkan saya sudah beberapa kali menyampaikan, namun hingga kini belum ada tanggapan yang serius ” tandasnya.

Asmasutisna menambahkan, apabila jalan tersebut belum ada perhatian dari Pemerintah Desa Parung Kujang, maka kami sebagai warga akan mempertanyakan anggaran desa tersebut kemana dibangunnya, Sebab, sudah kami pantau kurang lebih dari 3 tahun pembangunan hanya di Mampung Dukuh dan Kadu Bojong saja.

Padahal anggaran desa dalam membangun bukan untuk satu kampung saja. Akan tetapi untuk warga desa terutama jalannya yang skala prioritas m. Sehingga warga yang berbeda kampung cemburu sosial karena jalan yang lain khususnya jalan lingkungan yang ada di kampung Kades saja (Kampung Dukuh-Red) yang dibangun Jika tidak ada tanggapan serius, maka kami akan mempertanyakan dengan warga akan audiensi kepada kepala desa tersebut

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top