Teknik Membidik Moment Dalam Dunia Fotografi

 

Oleh : HAIRUZAMAN.

(Penulis Buku dan Praktisi Pers)

Bagi wartawan foto pemula, seringkali mengambil moment foto dalam sebuah acara maupun kegiatan dilakukan hingga berulang-ulang. Bahkan, ada pula yang sampai puluhan kali menganbil gambar foto. Celakanya, dari sekian puluh momenr foto yang diambil tersebut, satu pun tak ada foto yang bagus sesuai yang dibarapkan.

Tentu saja hal itu akan mengecewakan, baik itu bagi wartawan itu sendiri maupun pihak lain yang berkaitan dengan hasil foto tersebut. Sehingga bagi pewarta yang mengambil moment foto tersebut hanya membuang-buang waktu dan energi secara percuma. Karena hasilnya tidak maksimal seperti yang diharapkan.

Ada pula pewarta foto yang sibuk menganbil foto gambar tertentu berkali-kal. Padahal yang dinuat di medianya hanya satu atau dua foto saja yang dipilih oleh redaksi. Tentu saja, hal itu karena berbagai pertimbangan redaksi sehingga hanya mengambil satu atau dua foto saja yang dikirim oleh wartawannya.

Karena itu, sebenarnya kita tak perlu mengambil moment foto secara berulang-ulang. Apalagi moment foto itu sama sekali dinilai tak begitu penting. Sehingga harus dihindari mengambl moment foto yang tak perlu.

Mengambil moment foto memang perlu keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pewarta foto. Misalnya, seorang pewarta foto harus bersabar menunggu pengambilan gambar saat yang tepat. Hal ini akan menentukan kualitas foto yang dibidik. Jangan sekali-kali mengambil gambar saat orang yang kita bidik dengan kamera tak siap. Bahkan, objek yang kita bidik tidak mengetahui kalau ia tengah menjadi bidikan lensa kamera pewarta.

Seorang pewarta foto harus menjaga profesionalisme dan kualltas foto yang dihasilkan. Sebab, percuma saja apabila jumlah gambar yang dibidik oleh seirang pewarta cukup banyak, namun tak dibarengi dengan kualitas foto.

Teknik pengambilan gambar merupakan suatu hal yang penting untuk mendapatkan foto atau gambar video yang baik. Memiliki sebuah foto atau video yang bagus dan menarik, tentu saja menjadi keinginan setiap orang. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi foto dan video yang bagus menjadi sebuah tuntutan dalam penyelesaian tugas atau pekerjaan. Dalam mengambil sebuah foto atau video yang bagus, tentunya kita tidak bisa asal-asalan untuk menjepret begitu saja.

Dalam dunia fotografi, terdapat teknik–teknik yang dapat dipelajari dan diterapkan oleh seorang pewarta foto supaya dapat menghasilkan gambar yang tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga terlihat profesional.

Teknik dalam pengambilan gambar dinilai sangat penting. Hal itu karena teknik ini akan menentukan fokus dan sejumlah hal lainnya yang ingin dibidik. Karena itu, dalam mengambil suatu gambar, perlu diperhitungkan sudut pengambilan gambar.

Teknik pengambilan gambar juga dibutuhkan, karena tinggi dari suatu objek akan membuat kita harus mengambil sudut pengambilan gambar dari ketinggian tertentu. Berbagai jenis hasil pemotretan dari sudut yang berbeda akan menyampaikan emosi dan makna tertentu secara berbeda pula. Untuk itu, teknik pengambilan gambar yang berbeda dapat disesuaikan dengan tujuan dari pengambilan gambar tersebut.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa teknik pengambilan gambar yang umum dilakukan untuk mengambil foto atau video, yang tentunya dapat pelajari dan diterapkan dengan mudah.

Teknik Pengambilan Berdasarkan Ukuran Gambar.

1. Teknik Pengambilan Gambar Extreme Close Up (ECU).

Teknik ini merupakan teknik pengambilan dari jarak yang sangat dekat. Teknik extreme close up biasa digunakan dengan tujuan untuk mengambil gambar objek yang merupakan bagian-bagian tertentu secara terpusat dan sangat jelas.

Contohnya, kita hanya ingin menampilkan bagian mata dan hidung saja secara lebih jelas. Fokus bidikan teknik ini tentunya sangat dekat dan sangat detail, sehingga jika mau menggunakan teknik pengambilan gambar extreme close up, maka sebaiknya menggunakan lensa mikro untuk memperoleh detail yang jelas, sesuai yang di inginkan.

2. Teknik Pengambilan Gambar Big Close Up (BCU).

Teknik big close up dapat digunakan bagi anda yang senang melakukan pengambilan gambar yang hanya difokuskan pada bagian wajah. Teknik big close up adalah teknik yang hanya akan mengambil bagian tertentu wajah secara terperinci.

Kita tidak perlu menghiraukan apakah wajah akan terpotong keluar frame atau tidak. Teknik ini sangat cocok digunakan jika anda ingin mengambil gambar atau dengan hasil yang lebih dramatis. Misalnya, untuk menunjukkan ekspresi dari model, atau detail yang ada di wajah model seperti tampilan make up.

3. Teknik Pengambilan Gambar Close Up (CU).

Teknik berikutnya yaitu close up. Teknik close up merupakan teknik pengambilan gambar yang akan menampilkan hasil gambar yang jauh lebih dekat. Jika objeknya adalah manusia, maka hasil yang akan diperoleh hanya bagian bahu sampai bagian atas kepala saja.

Teknik close up ini sendiri dapat membantu untuk menampilkan sebuah identitas karakter melalui ekspresi wajah seseorang. Teknik ini sangat cocok digunakan jika anda ingin bagian wajah objek tampak lebih jelas.

4. Teknik Pengambilan Gambar Medium Close Up (MCU).

Teknik medium close up merupakan teknik pengambilan gambar yang merupakan gabungan dari teknik close up dengan medium shot. Hasil gambar yang diambil dengan teknik ini akan jauh lebih detail dari medium shot, tetapi tidak akan terlalu detail seperti hasil gambar close up.

Teknik ini biasa digunakan ketika tujuan pengambilan gambar untuk mempertegas gambaran profil seseorang. Pada objek manusia, pengambilan gambar dengan teknik ini berada pada bagian dada sampai bagian atas kepala saja. Untuk menggunakan teknik ini, kita harus menggunakan bidikan kamera dengan jarak menengah atau tidak terlalu jauh, tapi dengan bagian yang lebih sempit.

5. Teknik Pengambilan Gambar Medium Shot (MS)

Medium shot merupakan sebuah teknik pengambilan yang hanya akan mengambil beberapa bagian dari objek saja, atau dengan kata lain tidak mengambil keseluruhan bagian objek. Teknik ini biasa dilakukan untuk menampilkan sosok orang dengan jelas.

Contohnya, jika objek foto adalah manusia, maka teknik ini hanya akan mengambil gambar dari pinggang sampai bagian atas kepala saja. Fungsi dari teknik medium shot sendiri, yaitu supaya hasil foto atau video tidak terlalu fokus pada area sekitar objek dan lebih menampilkan detail bagian tubuh.

6. Teknik Pengambilan Gambar Medium Long Shot.

Teknik medium long shot hampir serupa dengan medium shot, tetapi cakupan gambar yang dihasilkan lebih luas. Jika kita hanya ingin mengambil setengah bagian dari objek, maka kita dapat menggunakan teknik medium long shot ini.

Teknik medium long shot merupakan teknik pengambilan yang sedikit lebih sempit. Jika objek foto adalah manusia, maka anda akan mengambil bagian lutut hingga atas kepala saja. Teknik ini berfungsi untuk mempertegas sebuah aktivitas objek.

7. Teknik Long Shot.

Teknik yang selanjutnya adalah teknik long shot. Teknik long shot merupakan teknik pengambilan dari jarak yang jauh, yang mana bisa menampilkan sedikit hingga banyak orang secara seluruh badan dalam 1 frame yang sama.

Teknik long shot akan menghasilkan tampilan gambar yang fokus kepada objek foto, Sedangkan untuk area sekitar objek hanya ditampilkan sedikit saja. Teknik long shot berfungsi untuk menyampaikan sebuah interaksi antara objek dengan area di sekitar objek.

8. Extreme Long Shot

Teknik extreme long shot hampir sama dengan teknik long shot. Akan tetapi teknik extreme long shot ini digunakan untuk mengambil gambar yang mencakup area yang jauh lebih luas lagi. Teknik ini akan menampilkan area di sekitar objek dengan lebih luas atau sangat luas.

Teknik extreme long shot biasa digunakan ketika anda ingin menampilkan keseluruhan area yang berada di sekitar objek. Misalnya, untuk menampilkan pemandangan alam yang menjadi latar belakang objek. Untuk menggunakan teknik ini, kita perlu menentukan komposisi yang tepat, agar objek utama gambar dapat menyatu dengan area sekitarnya.

9. Shot Kamera.

Teknik pengambilan shot kamera merupakan teknik yang digunakan ketika melakukan pengambilan gambar yang ditentukan oleh jarak antara kamera ke objek yang dituju. Teknik ini berfungsi untuk menghasilkan gambar secara detail dan sempurna dari sebuah objek, baik objek itu merupakan manusia atau pemandangan alam yang luas.

Teknik ini sangat bergantung pada jarak cakupan kamera. Karena itu, kita perlu mengatur jarak kamera, semakin jauh jarak kamera dengan objek, maka akan semakin luas juga area sekeliling objek yang akan masuk ke dalam frame. Sebaliknya, semakin dekat jarak kamera dengan objek, maka akan semakin kecil objek yang akan masuk ke dalam frame.

10. One Shot (1S).

Teknik one shot merupakan teknik pengambilan untuk menampilkan satu objek saja.

11. Two Shot (2S)

Teknik ini lebih luas cakupannya dibanding teknik one shot. Teknik two shot akan menampilkan adegan dua objek yang terlibat dalam percakapan.

12. Group Shot (GS)

Sesuai dengan namanya, teknik group shot akan mengambil gambar objek berupa sekumpulan orang. Contohnya, seperti kerumunan orang, kelompok pasukan, dan lain sebagainya

Teknik Pengambilan Gambar Berdasarkan Sudut Pengambilan Gambar (Angle).

1. Frog Eye

Teknik frog eye merupakan teknik pengambilan yang posisi kameranya disejajarkan dengan bagian alas atau bagian bawah objek, serta posisinya lebih rendah dari dasar objek. Hasil gambar yang diambil dengan teknik ini akan menjadi sangat besar. Subjek yang mengambil gambar seolah sangat kecil dan objek gambar memiliki kesan besar, kokoh atau angkuh.

2. Over Shoulder

Teknik over shoulder akan mengambil gambar dari arah belakang bahu objek. Hasilnya, objek hanya akan tampak bagian bahunya atau kepalanya saja. Teknik ini biasa dipakai untuk menunjukkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau sedang mengobrol.

3. Low Angle.

Sesuai dengan namanya, teknik low angle dilakukan dari sudut arah bawah objek, Sehingga memberikan kesan objek menjadi lebih besar.

4. High Angle.

Kebalikan dari low angle, teknik high angle akan mengambil mengambil gambar dari sudut di atas objek. Hasilnya, objek akan menjadi lebih kecil. Hasil gambar yang diambil dari high angle akan menimbulkan kesan dramatis dan kesan kerdil.

5. Eye Level.

Teknik eye level merupakan teknik dengan posisi yang sejajar dengan objek. Dengan menggunakan teknik eye level ini, maka gambar yang dihasilkan akan menunjukkan tangkapan pandangan mata orang yang berdiri sejajar dengan obkek. Ketinggian dan besar objek akan sesuai dengan subjek, maka itu teknik ini biasa disebut sebagai normal shot.

6. Bird Eye.

Teknik bird eye atau mata burung adalah teknik dengan memposisikan juru kamera di atas ketinggian seperti sudut pandang dari burung yang sedang terbang. Gambar yang dihasilkan akan tampak menunjukkan lingkungan sekitar secara lebih luas dan benda-benda lain di sekitar objek akan tampak dalam ukuran yang lebih kecil.

7. Slanted.

Teknik ini menggunakan sudut yang tidak frontal dari depan maupun dari samping objek. Namun, teknik ini akan mengambil sudut 45 derajat terhadap objek. Hasilnya, objek lain akan masuk dalam frame yang diambil. *”

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top