Reportase : Yuyi Rohmatunisa
KOTA SERANG | Harianexpose.com —
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, Drs. KH. Mahmudi, M.Si, yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al Mubarok, Sumur Pecung, Kota Serang, pada Sabtu (23/11/2024), menyampaikan pentingnya peran MUI dalam menjaga kerukunan umat dan menciptakan suasana aman dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
KH. Mahmudi menegaskan, MUI tidak memihak kepada salah satu calon dalam Pilkada, melainkan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan damai dan tanpa gesekan.
“MUI berperan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pilkada itu aman dan damai. MUI tidak berpihak kepada calon tertentu. Akan tetapi, berada di tengah -tengah masyarakat dan memastikan situasi tetap kondusif,” ujar KH. Mahmudi.
Selain itu, KH. Mahmudi mengungkapkan, komitmennya untuk terus memperkuat peran MUI sebagai rumah besar umat Islam yang menaungi seluruh Ormas Islam di Banten. Menurut ia, program kerja MUI Banten yang akan datang akan lebih fokus pada pembinaan ulama dan cendekiawan Islam untuk menjaga kesejahteraan umat.
“Melalui Mukerda MUI yang ke-IV, kita menyusun program untuk memperkuat peran MUI sebagai rumah besar umat Islam, tempat berkumpulnya ulama, zu’ama dan cendekiawan, serta melindungi Ormas-ormas Islam di Provinsi Banten,” jelasnya.
Acara Mukerda MUI yang ke- IV digelar di Auditorium Pondok Pesantren Al Mubarok dan dihadiri oleh Kapolda Banten, Pj. Gubernur Banten yang diwakili Pj. Sekda Banten, serta jajaran MUI Pusat dan Provinsi Banten. KH. Mahmudi mengungkapkan, rasa syukurnya atas kelancaran acara tersebut yang berlangsung dengan aman dan nyaman, di tengah kehangatan suasana yang tercipta di lingkungan pondok pesantren.
Selain kegiatan Mukerda ke-IV, KH. Mahmudi juga menyoroti masalah toleransi antar umat beragama di Banten. Ia menegaskan, pentingnya menjaga ketentraman dengan menghormati tempat ibadah masing-masing agama, dan menanggapi peristiwa yang terjadi di Taktakan yang dianggap melanggar aturan tentang pendirian rumah ibadah. KH. Mahmudi menekankan bahwa tempat ibadah untuk umat Kristiani sudah disediakan di pusat Kota Serang dan perlu menjaga ketertiban di lingkungan sekitar.
“Tempat ibadah untuk agama non-Muslim sudah ada di gereja di pusat Kota Serang. Jangan sampai ada tempat ibadah yang tidak sesuai dengan aturan. Karena itu bisa menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, KH. Mahmudi menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama di Banten. Ia juga mengajak umat Islam di Kota Serang dan Banten untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu hoaks yang dapat memicu ketegangan.
“Saya mengimbau kepada umat Islam di Kota Serang dan Banten untuk menjaga kerukunan, tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita hoaks yang bisa menimbulkan keresahan. Mari kita hargai perbedaan dan saling mendukung dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing,” ujar KH. Mahmudi.
Dalam waktu dekat ini, KH. Mahmudi juga akan menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Indonesia Provinsi Banten sebagai bagian dari upayanya untuk terus mempererat hubungan antara umat Islam dan meningkatkan sinergi dengan pemerintah.
KH. Mahmudi mengakhiri wawancara dengan mengungkapkan, rasa syukurnya atas kesuksesan Mukerda MUI Banten ke-IV yang berlangsung dengan damai dan aman di Pondok Pesantren Al Mubarok. “Alhamdulillah, semua berjalan lancar, aman, dan damai,” pungkasnya.