Tangerang, Harianexpose.com –
MAPPAN-Indonesia yang merupakan salah satu elemen Relawan Jokowi yang banyak membina para petani dan mengkampanyekan tentang kebijakan pangan yang diusung Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 lalu, baru-baru ini merupakan pelopor penolakan adanya rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. Mappan-Indonesia merasa lega dengan statment Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa pemerintah tidak akan melakukan langkah impor beras sampai dengan Juni tahun ini.
Hal ini menandakan bahwa Presiden Jokowi sangatlah merakyat. Presiden Jokowi sangat memperhatikan keluhan rakyatnya, termasuk para petani beras, “Kami sangat lega dan bangga kepada Presiden Jokowi. Kami merasakan bahwa Presiden Jokowi sangat memperhatikan “wong cilik”. Kami bangga menjadi bagian dari elemen masyarakat yang memperjuangkan Presiden Jokowi di tahun 2019 yang lalu,” kata Sekretaris Jendral Mappan-Indonesia, Kapriyani, SP, SH.
Kapriyani juga meminta kepada masyarakat untuk tetap selalu memantau dan mengawal kebijakan dan cita-cita Presiden Jokowi guna mewujudkan Indonesia maju. Selanjutnya kita harus memantau kinerja Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani. Karena ini adalah perintah Presiden Jokowi. “Jadi, kita harapkan semua elemen yang ada di Perum Bulog agar benar-benar melakukan langkah-langkah yang kongkrit agar gabah petani dapat terserap. Sehingga harga gabah petani tetap akan stabil.
Berbagai fasilitas insfrastuktur yang telah dibangun oleh Pemerintahan Presiden Jokowi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Bulog. Sehingga bisa efektif menyerap hasil panen petani. Hal itu supaya harga gabah ditingkat petani tetap stabil. Sehingga rantai niaganya tidak terlalu panjang agar petani dapat menikmati hasil panennya dengan baik,” bebernya.
“Kami merasa yakin dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi, kita akan swasembada pangan, dan akan mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan,” harap Kapriyani.
Report : Agus Riadi/Umiyati.
Editor In Chief : Hairuzaman