Menyoal Program BPNT Bagi Warga Miskin

Oleh : Hairuzaman.
(Editor In Chief Harianexpose.com)

Masyarakat miskin terutama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat ini tampak merasa antusias dengan berubahnya penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Sembako menjadi tunai. Bantuan sosial BPNT yang semula disalurkan dalam bentuk kebutuhan pokok Sembako seperti, beras, telur, kacang hijau, buah-buahan dan yang lainnya, melalui E-Warung dengan menggunakan BRI-link, ternyata Kementerian Sosial melakukan perubahan kebijakan dengan cara tunai melalui jasa Kantor Pos Indonesia.

Selama ini pemerintah melalui Kemensos telah menyalurkan program BPNT/Bansos Sembako kepada KPM dilakukan melalui E-Warung. Celakanya, Bansos Sembako tersebut dikeluhkan oleh para KPM lantaran bantuan yang diterimanya tak sesuai dengan harapan. Pasalnya, bantuan dalam bentuk beras misalnya diterima oleh KPM dengan kondisi yang tidak layak untuk dikonsumsi. Hal itu lantaran beras yang diterima dengan kualitas buruk dan sangat tidak layak lagi untuk dikonsumsi oleh KPM. Termasuk kondisi kebutuhan pokok lainnya yang dinilai berkualitas rendah.

Tak ayal lagi, Bansos Sembako melalui program BPNT dengan kualitas rendah dan tak layak konsumsi itu membuat para KPM menjadi gundah-gulana. Bahkan, para KPM banyak yang complain terhadap Kemensos. Sehingga Menteri Sosial, Tri Rismaharini, akhirnya mengambil kebijakan dengan mengganti program BPNT yang semula non tunai (Sembako) berubah menjadi tunai dan disalurkan melalui jasa Kantor Pos Indonesia.

Tentu saja, kebijakan baru yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini tersebut disambut dengan suka cita oleh masyarakat miskin, terutama KPM. Sebab, selama ini bantuan Sembako yang diterima oleh KPM menjadi mubadzir lantaran tidak bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari masyarakat. Padahal, masyarakat miskin sangat membutuhkan bantuan pemerintah tersebut akibat ekonomi mereka terpuruk karena imbas dari adanya pandemi Covid-19 yang berkepanjangan yang mendera Indonesia

Pasca didera badai pandemi Covid-19 yang berkepanjangan itu, ternyata saat ini muncul kembali virus varian baru bernama Omicron. Sehingga semakin memperpanjang penderitaan yang dialami oleh masyarakat, terutama kalangan strata bawah. Diharapkan dengan adanya program bantuan sosial bagi masyarakat miskin itu dapat menggairahkan kembali perekonomian Indonesia yang terpuruk akibat didera badai Covid-19 yang berkepanjangan.

Program Bansos yang digelontorkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial diharapkan tepat sasaran. Selain itu, bantuan dalam bentuk uang tunai untuk KPM dinilai akan lebih bermanfaat ketimbang bantuan non tunai dalam bentuk Sembako yang berkualitas rendah. Dengan bantuan uang tunai itu, diharapkan para KPM akan menggunakannya untuk berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari dengan kualitas yang tinggi dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat kalangan strata bawah.**

Www.Harianexpose.com @ 2020 "The News Online Portal Today"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top