Kota Serang, Harianexpose.com –
Berdasarkan pada perhitungan ilmu falak secara manual sistem *Nautical Almanac* dari data Matahari (Sun) dan Bulan (Moon) pada Jum’at Pahing, 01 April 2022 (akhir bulan Sya’ban 1443 H). Dimana data Matahari dan Bulan tersebut merupakan hasil pantauan satelit ruang angkasa NASA (National Aeronautics and Space Administration). Karena itu, diprediksi bahwa awal bulan Ramadhan 1443 H di Indonesia jatuh pada Minggu, 3 April 2022 M.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi Banten, KH. M. Thobary Syadzily, kepada awak media, Senin (28/3). Menurut ia, Hisab awal bulan Ramadhan 1443 H/2022 M, berdasarkan sistem Almanak Nautika (Rukyatul Hilal, pada Jum’at, 1 April 2023 M, adalah sebagai berikut :
Pusat Observasi Bulan (POB) : Pelabuhan Ratu, Sukabumi – Indonesia.
Lintang Tempat (Ø ) : -7° 1′ 44,6” Lintang Selatan
Bujur Tempat ( λ ) : 106° 33′ 27,8” Bujur Timur
Tinggi Tempat/ Elevasi ( EL ) : 52,865 meter di atas Permukaan Laut.
1. Ijtima’ ( اجتماع / Konjungsi / New Moon ) akhir bulan Sya’ban 1443 H. terjadi pada hari Jum’at Pahing, 1 April 2022 M. pada pukul 13 : 24 : 00 WIB (siang hari).
2. Matahari Terbenam ( غروب الشمس/ Sunset ) hari Jum’at Pahing, 1 April 2022 di Pelabuhanratu, Sukabumi pada pukul 17 : 59 : 00 WIB.
3. Hilal Terbenam ( غروب الهلال / Moonset ) pada pukul 18 : 08 : 58 WIB
4. Umur Hilal (عمر الهلال / Age of the Crescent Moon ) = 4 jam 35 menit.
5. Greenwich Hour Angle (GHA) Bulan hari Jum’at Pahing, 1 April 2022 pukul 10:59 GMT = 340° 23′ 8,7″.
6. Deklanasi Bulan hari Jum’at Pahing, 1 April 2022 pukul 10:59 GMT = 2° 31′ 9,5”.
7. Horizontal Parallax Bulan hari Jum’at Pahing, 1 April 2022 pukul 10:59 GMT = 0° 56′ 42”.
8. Semi Diameter Bulan hari Jum’at Pahing, 1 April 2022 pukul 10:59 GMT = 0° 15′ 24″.
9. Tinggi Hakiki / Geosentris Hilal ارتفاع الهلال الحقيقي ) / True or Geocentric Altitude of the Crescent Moon) = 2° 43′ 19,26” = 2,7° (di atas ufuk / above horizon).
10. Tinggi Lihat / Toposentris Hilal ( ارتفاع الهلال المرئي/ Apparent or Topocentric Altitude of the Crescent Moon ) = 2° 29′ 30,77” = 2,5° (di atas ufuk / above horizon).
11. Lama Hilal di atas ufuk ( الهلال فوق الأفق مكث / Long of the Crescent ) = 9 menit 58 detik.
12. Azimuth Matahari ( سمت الشمس / Azimuth of the Sun ) = 274° 31′ 48,6” atau 274,5°.
13. Azimuth Hilal ( سمث الهلال / Azimuth of the Crescent ) = 272° 52′ 39″ atau 272,9°.
14. Posisi Hilal 1° 39′ 9,6” atau 1,7° di sebelah Selatan Matahari Terbenam dalam keadaan miring ke Selatan dengan sudut kemiringan sebesar 33° 33′ 11,37” atau 33,6°.
14. Lebar Nurul Hilal (سمك الهلال / Crescent Widht) = 0° 11′ 57,63” = 0,199340867 jari.
15. Umur Bulan = 4 jam 35 menit.
16. Elongasi (Elongation /زاوية الاستطالة / Jarak antara Bulan dan Matahari) = 3° 11′ 4″ atau 3,2°.
17. Berdasarkan Ilmu Astronomi: Ketinggian Hilal Toposentris / Mar’i tersebut di atas sebesar 2° 29′ 30,77” atau 2,5° ( di atas ufuk ) hilal belum bisa dirukyat atau dilihat dengan menggunakan teropong / teleskop jika awan cerah, karena umurnya masih relatif muda yaitu 4 jam 35 menit. Juga, elongasinya (jarak antara bulan dan matahari) baru 3° 11′ 4”, belum mencapai 6,4 derajat. Dengan demikian: Awal bulan Ramadhan 1443 H. di Indonesia jatuh pada hari Ahad Wage, 03 April 2022 M.
Menurut KH. Thobary Sadzily,
1. Penentuan awal Ramadhan 1443 H / 2022 M ini berdasarkan pada Kriteria Baru Kemenag RI (New MABIMS), yaitu tinggi hilal mininal 3° dan elongasi 6,4°.
2. Data hisab ini sangat cocok dijadikan sebagai pedoman utama atau pokok bagi para perukyat untuk melakukan *Ru’yatul Hilal* di lapangan.
3. Keputusan selanjutnya menunggu hasil pengumuman Menteri Agama RI dalam Sidang Itsbat Ramadhan 1443 H pada Jum’at malam Sabtu, 1 April 2022 usai shalat maghrib berjama’ah. (Hrz/Red).