Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau pada PVMBG, Fahrul Roji mengatakan, tinggi kolom abu saat letusan terjadi setinggi kurang lebih 400 meter.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya gunung tersebut.
“Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak. Kurang lebih 557 meter di atas permukaan laut,” tulis Fahrul Roji pada aplikasi MAGMA, Sabtu 25 Juni 2022.
Menurut Fahrul Roji, letusan tersebut juga menyebabkan gempa bumi lokal, dimana getarannya terekam seismogram gempa vulkanik.
Dimana getaran yang terekam seismogram gempa vulkanik memiliki amplitudo maksimum 49 mm.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 49 mm. Durasinya kurang lebih 30 detik. Tidak terdengar suara dentuman,” tulisnya.
Terkait hal ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, nelayan, juga para wisatawan, untuk tetap tenang.
Namun di sisi lain, masyarakat, nelayan, juga para wisatawan, diminta untuk waspada dengan adanya letusan itu.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat aktivitas level III Siaga,” tulisnya.
Fahrul Roji minta berbagai pihak untuk menjaga jarak, tidak terlalu dekat dengan Gunung Anak Krakatau.
Dimana jarak aman untuk bisa dekat dengan gunung tersebut tidak lain kurang lebih di parameter 5 kilometer dari kawah aktif.
“Masyarakat atau pengunjung atau wisatawan maupun pendaki, tidak mendekati gunung anak krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif,” terangnya. (Red(.