Oleh : HAIRUZAMAN.
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Selama satu periode kepemimpinan Syafrudin, sebagai Walikota Serang, kini pasangannya mantan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mulai menjauh. Hubungan keduanya dipastikan bakal retak. Ada persepsi bahwa Subadri tampak berambisi ingin menduduki kursi orang nomor satu di Kota Serang dan menjadi rival politik Syafrudin. Pasalnya, hubungan keduanya belakangan ini disinyalir sudah tak mesra lagi seperti dulu. Subadri diibaratkan kini musuh dalam selimut.
Padahal Subadri selama satu periode mendampingi Syafrudin sebagai Wakil Walikota Serang. Namun, untuk Pilkada Walikota Serang pada 2024 ini, dipastikan keduanya akan berseberangan dan berbeda pilihan politik. Pasalnya, sebagai Bakal Calon Walikota Serang Periode 2024/2029, Subadri tak mau lagi menjadi ban serep seperti sebelumnya.
Dalan kontestasi Pilkada Walikota Serang 2024 ini, keduanya akan saling berhadap-hadapan. Namun, hal itu sangat bergantung pada partai politik koalisi sebagai sandaran untuk berlabuh keduanya. Sebab, baik Syafrudin maupun Subadri, saat ini masih mencari sosok pendamping yang tepat sebagai Bakal Calon Wakil Walikota Serang, termasuk partai politik koalisi yang akan menjadi pengusung.
Syafrudin sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Banten, tentu saja telah mengantongi “surat sakti” untuk pencalonan sebagai Walikota Serang. Sementara itu, Subadri juga menjabat sebagai Ketua DPW PPP Provinsi Banten. Jadi, keduanya tinggal mencari figur pendamping dan partai politik koalisi yang akan mengusungnya dalam bursa Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Serang Periode 2024/2029.
Hanya saja, saat Syafrudin dan Subadri masih menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota Serang, masih banyak pekerjaan rumah yang belum dituntaskan. Sebut saja seperti masalah banjir, insfrastrukrur jalan yang masih rusak parah dan compang-camping, masih banyak pula warga yang mempunyai rumah tidak layak huni (Rutilahu), penanganan sampah yang buruk hingga berserakan di setiap sudut kota dan masih banyak masalah pembangunan lain yang belum terselesaikan selama kepemimpinannya.
Berdasarkan pengamatan, Syafrudin memang masih berpeluang besar untuk menduduki tampuk kekuasaan untuk yang kedua kalinya. Pasalnya, Syafrudin berlatar belakang seorang birokrat dengan karier yang cukup cemerlang. Sehingga dengan rekam jejak tersebut, ia berpotensi untuk memenangkan dalam kontestasi politik Pilkada Walikota Serang. Selama ini hubungan Syafrudin dengan berbagai elemen masyarakat pun masih terbilang cukup harmonis.
Berbeda dengan Subadri saat masih menjabat sebagai Wakil Walikota Serang. Ia sempat berseteru dengan Pengurus DHD’45 Provinsi Banten, beberapa tahun silam. Bahkan, Subadri dituding telah merampas markas para veteran yang berlokasi di Jl. Ki Mas Jong Alun-Alun Barat Kota Serang. Saat itu Subadri tidak melakukan pendekatan secara persuasif dan humanis. Tak pelak, ia pun sempat cekcok mulut dengan Pengurus DHD’45 Provinsi Banten. Kasus perampasan secara sistematis Kantor DHD:45 Banten, itu menjadi catatan kelam kepemimpinan Subadri sekaligus bakal menjadi batu sandungan untuk melaju menjadi orang nonor satu di Kota Serang.
Dalam Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Serang Periode 2024/2029, bermunculan beberapa nama kandidat. Baik itu dari kalangan birokrat, politisi maupun pengusaha. Sebut saja seperti, Syafrudin (PAN), Subadri Ushuludin (PPP), Ratu Ria Maryanah (Golkar), Bambang Jatmiko (PDIP), Nur Agis Aulia (PKS), Wahyu Nurjamil (Birokrat), dan beberapa nama lainnya.
Kita lihat saja nanti, pertarungan politik dalam bursa Pilkada Walikota Serang. Apakah Syafrudin dan Subadri akan saling berhadap-hadapan serta menjadi rival politik. Boleh jadi, ada yang mundur dalam kontestasi politik tersebut lantaran tak mendapatkan dukungan dan ticket dari partai politik koalisi. Sehingga ada kandidat yang dianulir oleh KPU karena dinilai tak bisa memenuhi syarat administrasi. *”